Jika anda belum mengerti mengenai bisnis ini, tolong baca halaman ini
- Federal Open Market Committee ( FOMC )
penting dalam sistem Federal Reserve. Lembaga yang saat ini diketuai oleh Ben Bernanke ini
biasanya secara periodik mengadakan 8 kali pertemuan dalam setahun untuk memutuskan
apakah perlu atau tidak adanya perubahan dalam kebijakan moneter.
- FOMC Minutes
diadakan lembaga penentu kebijakan moneter Amerika ini sebelumnya.
- Business Inventories
perekonomian di masa yang akan datang.
- Consumer Price Index ( CPI )
rata-rata) untuk berbagai barang dan jasa tertentu (lebih kurang 200 macam kategori). CPI
merupakan indikator inflasi yang paling umum digunakan dan dianggap juga sebagai indikator
keefektifan kebijakan pemerintah. Naiknya CPI mengindikasikan naiknya tingkat inflasi yang
akan menyebabkan turunnya harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga.
Tidak seperti indikator inflasi lainnya, yang hanya mencakup barang-barang produksi lokal, CPI
juga mencakup barang-barang impor. Kelemahannya ada pada kecilnya jumlah sampel yang
diambil. Para analis biasanya lebih fokus pada Core (Inti) CPI, varian dari CPI yang tidak
mencakup komponen-komponen yang perubahan harganya paling tidak stabil. Core CPI dinilai
lebih akurat dalam mengukur tingkat inflasi.
- Consumer Confidance
umumnya, Consumer Confidence akan tinggi jika tingkat pengangguran rendah dan GDP tinggi.
Data (perubahan) per bulan ini dianggap tidak berdampak signifikan pada tren secara
keseluruhan.
- Durable Goods Orders
yang termasuk kategori tahan lama (barang yang usia manfaatnya 3 tahun atau lebih).
- Factory Orders
lama (durable) dan tak tahan lama (non-durable). Data ini memberikan laporan yang lebih
lengkap daripada data Durable Goods Orders yang dirilis satu atau dua minggu lebih awal.
Data pesanan barang ini memberikan gambaran mengenai akan seberapa sibukkah sektor
industri dalam beberapa bulan ke depan untuk memenuhi pesanan tersebut. Sehingga otomatis
angka data yang lebih besar berarti semakin tingginya tingkat permintaan pasar. Artinya
ekonomi akan semakin lebih baik.
- Gross Domentic Product ( GDP )
mempertimbangkan kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP
terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh
pemerintah, dan total bersih ekspor.
GDP dirilis per kuarter, angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter
sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1) advanced – rilis pertama; 2) preliminary –
revisi pertama; dan 3) final – revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya
berdampak signifikan bagi market.
- Housing Starts & Building Permits
baru per bulannya. Sebagian besar data Housing Starts dikumpulkan dari jumlah aplikasi dan ijin
(permits) untuk pembangunan rumah.
Data ini termasuk indikator utama. Pentingnya data ini terletak pada kemampuannya untuk
memicu perubahan kondisi perekonomian, memprediksi perubahan tingkat pertumbuhan.
Turunnya jumlah unit perumahan baru dapat memperlambat perekonomian dan mendorong ke
arah resesi. Sebaliknya, peningkatan pada jumlah unit perumahan baru mengindikasikan
tumbuhnya perekonomian.
Peningkatan bulanan yang melebihi perkiraan diartikan sebagai indikasi naiknya tekanan inflasi.
- Institute For Supply Management ( ISM ) Index
Merupakan survei penting pada aktivitas manufaktur AS yang dilakukan oleh Institute forSupply Management (ISM). Laporan biasanya dikeluarkan pada hari pertama kerja pada tiap bulannya, menyediakan pandangan awal yang detail tentang sektor manufaktur sebelum dikeluarkannya laporan employment lain.
Survei ini dikenal dengan keakuratan timeliness (jangka waktu) nya, luasnya informasi yang ada, dan angka yang tertera pada headline-nya merupakan fungsi dari enam komponen utama :
pembayaran harga, order baru, supplier, pengantaran, produksi, inventaris, dan employment. Perlu dicatat, ketiga komponen terakhir merefleksikan kekuatan supply (penawaran), sementara tiga komponen sebelumnya merefleksikan kekuatan demand (permintaan).
Dapat dilihat bagaimana trend relatif antara dua kelompok tersebut (supply dan demand)
menggambarkan balance antar dua kekuatan tersebut, dan hal ini memberikan pandangan bagi
kebijakan-kebijakan Federal Reserve.
Komponen pembayaran harga (Price Paid) secara luas diperhatikan karena komponen ini
melibatkan unsur tekanan harga dalam sektor tersebut, angka 50 atau lebih mengindikasikan
bahwa sektor tersebut sedang berkembang, sementara angka di bawah 50 menunjukan adanya
penyusutan.
- Industrial Production
pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain).
Manufacturing Production, komponen terbesar dari data Industrial Production, dapat diprediksi
secara akurat dari total jam kerja dari laporan ketenagakerjaan. Salah satu kelemahan terbesar
dari data ini adalah dimasukkannya komponen tingkat produksi pelayanan publik yang bisa
sangat dipengaruhi oleh perubahan (contohnya perubahan cuaca).
Peningkatan yang melebihi perkiraan pada indikator ini diartikan sebagai naiknya tingkat inflasi,
yang pada gilirannya nanti akan menyebabkan turunnya harga-harga obligasi dan naiknya
tingkat suku bunga
- Capacity Utilization
menghitung tingkat penggunaan modal negara yang dipakai dalam proses produksi tersebut
Data ini naik-turun sejalan dengan siklus bisnis. Naiknya tingkat produksi akan menyebabkan naiknya juga data ini. Namun, sangat tingginya tingkat kesulitan dalam menyusun data ini menyebabkan market kurang mempercayai tingkat akurasinya
Peningkatan yang melebihi perkiraan dari indikator ini diartikan sebagai naiknya tingkat inflasi yang pada gilirannya nanti akan menyebabkan turunnya harga-harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga.
- Leading Indicators
- Money Supply
- Jumlah uang yang beredar dalam bentuk koin maupun kertas;
- Jumlah pinjaman dari bank, kepada perseorangan, perusahaan dan bank-bank lain;
- Jumlah uang yang dipinjam oleh pemerintah.
memprediksi tingkat inflasi. Namun, korelasinya menjadi tidak dapat diandalkan sejak liberalisasi finansial pada tahun 80’an.
- Non-Farm Payrools ( NFP )
time yang mendapat upah/gaji resmi dari lebih dari 500 perusahaan swasta maupun publik.
Indeks ini mencerminkan kondisi sektor komersil & industri. Semakin tinggi nilainya
mengindikasikan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi.
- Producer Price Index ( PPI )
periode waktu tertentu yang diterima oleh para produsen domestik. PPI dihitung berdasarkan
tiga area produksi : industri, komoditi, & produksi barang setengah jadi.
Singkatnya, PPI mengukur tingkat perubahan harga dari perspektif penjual.
Tidak sebagus CPI dalam mengindikasi tekanan inflasi. Tetapi karena memasukkan komponen
barang-barang yang sedang dalam proses produksi, PPI seringkali dapat sekaligus memperkirakan CPI.
- Purchasing Managers' Index ( PMI )
Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur
tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
- Productivity
input buruh dan modal. Harga unit dari komponen buruh adalah indikator yang berguna untuk
mengukur tekanan terhadap upah. Pentingnya produktivitas telah berkembang beberapa tahun
terakhir sejak Federal Reserve telah mulai memberi perhatian pada perkembangan trend dan
tingkat inflasi.
- Personal Consumption Expenditures - PCE
Income) yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi Departemen Perdagangan. PCE mengukur tingkat perubahan harga barang-barang dan jasa. Komponen data ini terdiri dari pengeluaran-pengeluaran rumahtangga kontan maupun kredit untuk semua jenis barang baik tahan lama, tidak tahan lama, maupun jasa.
- Retail Sales
pengeluaran untuk sektor jasa di dalamnya. Data bulanan ini menunjukkan persentase
perubahan dari data bulan sebelumnya. Angka negatif menunjukkan jumlah penjualan menurun
dari penjualan bulan sebelumnya. Revisi dari data yang sudah dirilis dapat menyebabkan
fluktuasi harga yang cukup signifikan.
- Trade Balance
- University of Michigan Consumer Sentiment Index
Michigan. Merupakan indikator kepercayaan konsumen Amerika yang paling banyak diperhatikan.
Kepercayaan konsumen adalah indikator penting bagi siklus bisnis karena menyajikan informasi
penting tentang penilaian konsumen terhadap kondisi saat ini dan harapan pada masa
mendatang.
Data survey diambil dengan cara mengeposkan kuesioner ke 5.000 rumah tangga di seluruh negeri sebagai sampel yang mewakili, kurang lebih 3.500 diantaranya merespon. Kuesioner tersebut berisi 5 pertanyaan yaitu (1) rating kondisi usaha di lingkungan rumah tangga tersebut, (2) rating kondisi usaha dalam enam bulan, (3) ketersediaan lapangan kerja di lingkungan rumah tangga tersebut, (4) ketersediaan lapangan kerja dalam enam bulan, dan (5) penghasilan keluarga dalam enam bulan.
Consumer Confidence ini berhubungan erat dengan tingkat pengangguran, inflasi, dan
penghasilan riil. Umumnya, kepercayaan konsumen tinggi jika tingkat pengangguran rendah dan
tingkat pertumbuhan GDP tinggi.
Pasar-pasar finansial menerjemahkan naiknya angka indeks ini sebagai indikasi akan naiknya pula tingkat pengeluaran konsumen. Tingginya tingkat pengeluaran pada gilirannya nanti akan dapat memicu naiknya tingkat inflasi.
- Unemployment Rate
yang sangat umum dikenal (karena simple dan ada implikasinya dengan politik), Unemployment
Rate relatif kurang penting bagi market karena dianggap kurang akurat (seringkali terlambat
dalam memberikan sinyal perubahan tren perekonomian).
- Weekly Initial Jobless Claims
Data ini menyediakan laporan yang up-to-date, meski juga seringkali keliru, tentang tren
perekonomian, dengan peningkatan (penurunan) pada data ini berpotensi mengindikasikan
terjadinya pelambatan (percepatan) tingkat pertumbuhan tenaga kerja.
Karena dirilis mingguan, data ini bisa menjadi sangat sensitif dan fluktuatif. Para analis lebih
memilih rata-rata pergerakan per 4 minggu dari data ini untuk mendapatkan hasil yang lebih
akurat.
0 Comments:
Post a Comment